top of page

Mengenal Value Proposition hingga Cara Membuatnya

  • Admin
  • May 14, 2024
  • 3 min read

Persaingan bisnis membuat berbagai perusahaan berkompetisi dalam membuat brand uniqueness untuk mengomunikasikan produk kepada konsumen. Pasalnya, hal unik itu dapat menjadi value proposition yang membuat produk lebih unggul di mata konsumen.

Lalu, value proposition tidak hanya menjadi sebuah faktor yang membuat konsumen lebih memilih bisnis Anda daripada pesaing lain. Namun, value proposition brand juga berperan sebagai fondasi yang dapat menguatkan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.

Dengan menerapkan strategi pemasaran berupa value proposition ini, maka bisnis dapat menghadirkan keunggulan yang menarik minat pelanggan potensial. Selain itu, nilai tersebut juga dapat membantu Anda memperkuat posisi brand di pasar.

Melihat manfaatnya bagi perkembangan binsis, StickFriends perlu menerapkan value untuk produk dalam pembuatan business model canva. Bagaimana cara membuat value proposition yang baik dan contohnya dapat Anda ketahui melalui pembahasan di bawah ini.


Apa Itu Value Proposition?

Hubspot mengatakan bahwa value proposition adalah sebuah alasan mengapa konsumen harus memilih produk Anda di antara pesaing lainnya. Alasan ini tidak semata-mata berupa deskripsi produk yang menarik saja, tetapi juga sebuah solusi nyata yang bisa Anda tawarkan kepada pelanggan.

Jika bisnis tidak bisa mengkomunikasikan value proposition yang dimiliki dengan baik, konsumen akan dengan mudahnya memilih produk lain di pasaran. Jadi, dapat dikatakan bahwa value proposition yang baik memiliki fungsi utama untuk membantu bisnis dalam menarik perhatian pelanggan potensial.

Tidak hanya itu, proposisi nilai juga berperan penting dalam membedakan bisnis Anda dari pesaing, meningkatkan konversi penjualan, dan meningkatkan customer loyalty. Dengan demikian, bisnis Anda dapat terus berkembang dan terjaga hingga waktu yang lama.


3 Elemen Value Proposition

Proposisi nilai memiliki beberapa komponen penting yang tidak boleh terlupakan saat membuatnya. Hal itu sangat mempengaruhi upaya Anda dalam mengembangkan setiap value yang akan dibawa oleh produk Anda.

Nah, ada beberapa elemen penyusun value proposition yang berperan penting dalam proses pengembangan nilai suatu produk. Apa sajakah itu dapat Anda simak di bawah ini.


1. Headline

Headline dalam proposisi nilai menggambarkan manfaat yang akan diterima oleh konsumen setelah menggunakan produk atau layanan Anda. Di dalam judul ini StickFriends dapat menggunakan copywriting yang kreatif untuk menarik konsumen. Namun, tetap harus jelas dan ringkas supaya pesan utama mudah dipahami oleh target audiens.


2. Sub-Headline

Pada bagian ini, Anda bisa menjelaskan secara rinci apa saja yang ditawarkan oleh bisnis Anda untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Poin pentingnya ialah memfokuskan kepada siapa produk ini dibuat dan bagaimana produk ini bisa menyelesaikan masalah pelanggan.


3. Visual Element

Elemen terakhir yang tidak kalah penting untuk dicantumkan adalah elemen visual, seperti gambar, video, atau infografis. Elemen ini berperan sebagai penunjang untuk membantu pelanggan dalam memahami value proposition bisnis Anda karena terlihat lebih menarik daripada susunan kata.


Cara Menentukan Value Preposition

Untuk memikat konsumen, mempromosikan kelebihan produk atau layanan perusahaan menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan. Sebab, 5 cara menentukan value proposition menurut Cindy Chambers yang dapat Anda implementasikan.


1. Tentukan Pelanggan Ideal Anda

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun sebuah value proposition adalah mendeskripsikan konsumen yang tepat bagi bisnis. Pada langkah ini, StickFriends harus melakukan analisis konsumen guna mengetahui demografi dan perilaku mereka.

Misalnya, Anda mendirikan usaha makanan di dekat sekolah, maka akan lebih baik bagi bisnis Anda untuk fokus memberikan value pada siswa sekolah, orang tua mereka, dan orang-orang yang tinggal di sekitar tempat tersebut.

Setelah mengidentifikasi target pasar bisnis, lengkapi informasi mereka dengan data yang diperlukan untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi. Dengan demikian, Anda dapat menciptakan customer persona yang lebih rinci untuk mendukung value proposition.arus jelas dan ringkas supaya pesan utama mudah dipahami oleh target audiens.


2. Hubungkan Kebutuhan Konsumen dengan Value Bisnis

Setelah mengetahui keinginan dan tantangan yang sedang dialami konsumen, Anda bisa mencocokkan keduanya dengan value yang ingin ditawarkan oleh bisnis. Pastikan bahwa penawaran tersebut dapat mengurangi kesulitan konsumen dan membantu mereka mencapai keinginannya.

Misalnya, saat memasarkan produk secara offline, Anda mengalami kesulitan untuk mengukur kinerja iklan yang sedang dijalankan. Lalu, dikembangkanlah teknologi analitik canggih bernama Audience Intelligence Measurement, seperti milik StickEarn, yang dapat mengukur tingkat efektivitas iklan secara mendalam.

Dengan tools OOH ini, Anda akan dengan mudah mendapatkan informasi berharga untuk strategi pemasaran berikutnya. Anda akan mengetahui performa pemasaran yang memudahkan Anda dalam menyusun langkah strategis kampanye di kemudian hari.s dan ringkas supaya pesan utama mudah dipahami oleh target audiens.

Comments


bottom of page